![]() |
| Foto Dosen Fakultas Hukum Bersama Pihak Yang Terkait |
Nagan Raya, 22 Oktober 2024 - Peneliti Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh (Unimal) bersama Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) dan Dinas Pertanian (Distan) Pemerintah Kabupaten Nagan Raya melakukan pendaftaran Indikasi Geografis (IG) "Beras Sikai Beutong Ateuh Nagan".
Menurut Ketua Peneliti, Prof. Dr. Yulia, S.H., M.H, Kabupaten Nagan Raya memiliki banyak hasil-hasil pertanian yang berpotensi pendaftaran Indikasi Geografis (IG). Beras Sikai Beutong Ateuh adalah salah satu produk unggulan pertanian yang memiliki ciri khas, kualitas, dan reputasi.
Oleh karena itu, pendaftaran IG ini bertujuan untuk melindungi hak kekayaan intelektual dan membatasi penyalahgunaan nama dan produk IG oleh pihak-pihak luar yang tidak berhak, serta sebagai media promosi daerah Beutong Ateuh, lanjut Yulia.
Kemudian anggota peneliti Prof. Dr. Jamaluddin, S.H., yang juga putra daerah Beutong Ateuh, sangat berharap pendaftaran IG Beras Sikai Beutong Ateuh menjadi peluang untuk memajukan perekonomian Beutong Ateuh.
"Beras Sikai Beutong Ateuh merupakan salah satu produk unggulan daerah yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Dengan pendaftaran IG, kita dapat melindungi hak kekayaan intelektual dan meningkatkan nilai jual produk ini," ujar Samsuar, S.E. Kadisperindag koperasi dan ukm Nagan Raya.
Kadis Pertanian Nasruddin, S.P sangat antusias dalam mendukung pendaftaran IG Beras Sikai Beutong Ateuh dan siap menfasilitasi dalam uji lab tanah karena daerah tersebut sudah terkenal dengan daerah lumbung padi di Nagan Raya dan memiliki tekstur dan rasa beras yang unik.
Kegiatan penyusunan dokumen deskripsi IG ini menunjukkan komitmen bersama antara Unimal dan Pemkab Nagan Raya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani dan perekonomian daerah.
Diharapkan dengan adanya pendaftaran IG ini, Beras Sikai Beutong Ateuh dapat menjadi salah satu produk unggulan daerah yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan perekonomian daerah, ujar Yulia.
