 |
| Pemaparan kuliah dari ketua Komisi Yudisial (KY) Republik Indonesia, Prof. Amzulian Rifai, S.H., LL.M., Ph.D /Dok Lembaga Pers Hukum Unimal |
LPMH|Lhokseumawe,Hari ini Universitas Malikussaleh resmi menyelenggarakan Kuliah Umum Nasional bertajuk “Tantangan dan Reformasi Hukum di Era Modern; Perspektif Dunia Pendidikan”. Kegiatan berlangsung di Auditorium Tgk. H. Abdul Wahab Dahlawy, Kampus Reuleut, dan menghadirkan Prof. Amzulian Rifai, S.H., LL.M., Ph.D., selaku Ketua Komisi Yudisial Republik Indonesia, sebagai narasumber utama.
Acara ini dihadiri oleh ratusan peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan tamu undangan dari berbagai fakultas. Sejak pagi, suasana kampus tampak semarak dengan kesiapan panitia yang sebagian besar merupakan mahasiswa aktif Universitas Malikussaleh.
Agenda ini menjadi salah satu kegiatan akademik besar yang diselenggarakan pada semester ini, menandai komitmen kampus dalam memperkuat tradisi ilmiah dan wawasan hukum yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
Tema yang diangkat mencerminkan urgensi reformasi hukum di tengah modernisasi global. Dalam konteks pendidikan, kuliah umum ini diharapkan dapat membuka ruang refleksi bagi mahasiswa untuk memahami hubungan antara teori hukum, moralitas publik, dan tantangan implementasi hukum di era digital.
Melalui kegiatan ini, dunia kampus diharapkan menjadi bagian aktif dalam membangun kesadaran hukum yang progresif dan berkeadilan.
Profil narasumber yang dihadirkan menambah bobot akademik acara ini. Prof. Amzulian Rifai dikenal sebagai tokoh reformis hukum dengan rekam jejak panjang di dunia akademik dan kelembagaan negara.
Ia pernah menjabat sebagai Ketua Ombudsman RI (2016–2020), Dekan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (2009–2016), dan Komisaris BUMN PT PUSRI (2011–2016). Ia juga merupakan penerima Bintang Jasa Utama Presiden RI tahun 2020 serta Bintang Maha Putra Presiden RI tahun 2025.
Dari sisi akademik, Prof. Amzulian merupakan lulusan sejumlah universitas ternama dunia, di antaranya Universitas Sriwijaya, Melbourne University, Monash University, Oxford University, Lund University, dan Pretoria University.
Kehadiran beliau di Universitas Malikussaleh menjadi momentum penting untuk memperkaya khazanah keilmuan, khususnya dalam bidang hukum dan tata kelola peradilan.
Selain menyajikan pemaparan utama, acara ini juga memberikan kesempatan kepada peserta untuk memperluas jejaring akademik serta memperoleh e-sertifikat sebagai bentuk pengakuan partisipasi.
Panitia menyiapkan acara dengan format interaktif dan suasana yang kondusif untuk berdiskusi, sehingga mahasiswa tidak hanya menjadi pendengar, tetapi juga pelaku dalam proses pembelajaran ilmiah.
Melalui kegiatan ini, Universitas Malikussaleh kembali menunjukkan kiprahnya sebagai kampus yang responsif terhadap isu-isu kebangsaan dan hukum modern.
Kuliah umum ini bukan sekadar forum akademik, melainkan ruang pertemuan gagasan antara dunia pendidikan dan lembaga penegak keadilan sebuah langkah penting menuju pembentukan generasi hukum yang intelektual, etis, dan berintegritas.
Penulis:Ega Irvanda
Editor:Muhammad Furqan
DILARANG MENGCOPY, MENYALIN, ATAU MENGUBAH ISI BERITA INI TANPA IZIN LPMH